Minggu, 11 November 2012

Road to Niall's First Love part 1


 
    Rumah pohon itu, masa lalu itu, dimana aku dan anak perempuan itu selalu bermain bersama. Kalian tahu, aku sekolah di sekolah khusus putra, karena itu aku jarang bergaul dengan anak perempuan. Tapi dia berbeda, dia seorang anak perempuan yang tomboy. Dengan rambut pendeknya serta, gaya pakaiannya yang sederhana itu lah yang membuatku nyaman bila bersamanya. Dan dialah cinta pertamaku.

Niall Horan~

                                 * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * *

   "Ayo cepat!" teriak niall pada yang lainnya. Ya, kali ini mereka para personil One Direction sedang liburan ke Mullingar. Niall semangat sekali, hingga lupa makanannya dihabiskan oleh Harry.
   "Sabar, lihat Louis kesulitan membuka bagasi mobil," kata Zayn
   "Begini cara membukanya," bantu Paul
   " Haha, terimakasih Paul. Hey Liam! Ambil ini milikmu," kata Louis sambil melemparkan tas milik Liam.
Dengan ribut mereka berjalan ke pintu depan rumah grandma, ya itu grandmanya Niall.
   "Hey, grandma!" teriak Niall.
   "Hello, cucuku. Ah, kau makin tinggi sekarang," kata grandma.
   "Hello grandma," sapa Zayn, Louis, Liam, dan Harry.
   "Haw, haha lihat kalian semua tampak kotor, cepat bersihkan diri kalian. Kamar kalian ada di atas. Sudah itu ke bawah, aku memasakan masakan lezat untuk kalian."

   Mereka berlari ke kamar atas, mereka tau, masakan grandmanya Niall itu sangat lezat, setelah membersihkan badan , mereka berlarian ke dapur .
Paul sudah ada disana, makanan yang terhidang sangat menggugah selera, ada daging asap, sop tomat, keju, buah buahan, dan jus apel. Mereka makan dengan lahap, Niall tidak berhenti bercerita pada grandma, sedangkan Harry mengganggu Liam dengan sendok, hanya Zayn dan Louis yang terlihat manis. Hari itu mereka hanya bersantai dirumah.

                                                  *     *     *     *     *     *

   "Apa benar itu grandma ?!" tanya Niall tak percaya.
   "ya dia sudah lama pindah, ayahnya di pindah tugaskan ke daerah lain." kata grandma.
   Niall segera berlari mengambil sepatu nya dan pergi. Dia berlari kerumah itu, tak jauh beda. Rumah yang Niall tuju masih bercat merah dengan halaman yang dipenuhi bunga. Sama seperti 6 tahun lalu.
   "Permisi."
   Seorang wanita paruh baya membukakan pintu, Niall mulai ragu.
   "Apa Fadha masih tinggal disini?" tanya Niall.
   "Ah, keluarga itu? Mereka sudah pindah 6 tahun lalu dengan anak perempuannya itu," kata wanita itu.
   "Kau tau, dia pindah kemana?" tanya Niall lagi.
   "Ah, aku tak tau. Maaf ya."
   "Baiklah, terimakasih" 
   Niall meninggalkan rumah itu, dia merasa bingung dan sedih. Dia tak pernah memberikan kabar dan tiba-tiba menghilang. Niall berjalan lesu.Dari kejauhan ada orang yang berteriak memanggil Niall.
   "Hss, hss, hss. Niall tunggu!" paggil Liam kehabisan nafas karena berlari.
   "Kau ini kami cari cari. Ayo cepat kita ke Pancake's Browie. Harry dan Zayn sudah menunggu disana." kata Louis menarik tangan Niall.
    
   Sesampainya disana, Niall sudah lupa mengenai hal tadi, yang ada dipikirannya hanya makanan, mereka berlima memesan banyak sekali. Mereka makan sambil tertawa, sesekali menjaili Liam, kasihan.

   "Fadha!" teriak seorang wanita diluar.
   "Sampai jumpa, haha. Nanti kita lanjutkan lagi. Ayah sudah menelepon ku berkali kali," kata wanita yang dipanggil Fadha itu dari dalam taksi.
    Niall berpaling , terkejut dan mencoba mencari siapa yang di panggil Fadha itu. Sekilas, dia melihat seorang wanita berambut panjang dan cantik dari dalam taksi. Deg! Apakah itu dia, pikir Niall. Dia berhenti makan, dia terus memikirkan apa benar wanita itu adalah Fadha. 
    "Woy, Niallalalalalalala !" teriak Harry membuyarkan lamunan Niall.
    "Ah ya, apa? Aku sudah kenyang. Ayo pulang," kata Nial, semuanya terkejut.
    "Apa kau sakit?" tanya Liam.
    "Tidak, ayolah, atau aku pulang duluan." Niall berdiri dan pergi dari tempat itu.
    Semuanya tercengang, mereka bingung kenapa Niall itu, tapi semuanya tetap meneruskan makannya.


                                               *     *     *     *     *     *

     Esoknya, beralih kepada Fadha. Ia segera menghentikan taksi di depan rumahnya. Ia mendapatkan berita dari temannya bahwa semua personel One Direction sedang liburan di Mullingar. Dia teringat akan Niall teman kecilnya dulu. Dia tidak pergi kerumah Niall, tapi dia pergi kerumah pohon mereka itu. Sesampainya dijalan Alpen dia turun dari taksinya. Dia melihat jalan yang sudah tertutupi rumput, dia mengikuti jalan setapak itu dan menemukan rumah pohon mereka. Dia tersenyum dan menaiki rumah pohon itu, sesampainya didalam, tak ada yang berubah. Dia berkeliling dan menemukan ukuran di dinding bertuliskan N & F ,dan secarik kertas tulisan mereka 6 tahun lalu..

   Dia tertawa melihatnya, dan tersenyum. Dia berfikir apa Niall akan kemari, pasti dia akan kemari pikirnya. Dia mengambil secarik kertas dan menulis "Niall, apa kau benar kemari? apa kau benar disini? bila kau kerumah pohon ini dan menbaca tulisan ku ini, hari minggu kutunggu kau disini." dan menempelkan kertas itu di dinding dan pergi meninggalkan rumah pohon tersebut.


                                               *     *     *     *     *     *

    Niall sampai dirumah pohon itu, dia melihat sekeliling dan memejamkan matanya dan mengingat semua masalalunya dengan Fadha. Dia menaiki tangga dan memasuki rumah pohon itu, dia menatap sekeliling. Tak ada yang berubah pikirnya. Dia berkeliling dan menemukan ukiran di dinding dan sebuah kertas yang masih baru. Dia terkejut, dan membacanya. Ini tulisan Fadha, apa dia kemari? Disini tertulis dia akan kemari lagi haru minggu, dan sekarang hari apa? pikir Niall.
"Sabtu! Ah, dia besok akan ada disini?!" teriak Niall kegirangan, dia segera pulang dan pergi keloteng mencari album foto mereka dulu.

   Esoknya dia bergegas bangun dan mandi, dia sangat bersemangat. Saat sarapan pagi dia terlihat sangat manis, hingga mengunyah pun dia tersenyum terus. Semuanya kebingungan, waktu itu saat di Pancake's browie dia hilang selera, dan pergi. Kali ini dia makan banyak sambil tersenyum terus.
   Sesudah makan ia berpamitan pergi pada grandma, dia membawa kotak kado kecil ditangannya. Dia tersenyum. Kali ini aku akan bertemu dengannya lagi, pikir Niall. Dia naik bis menuju jalan Alpen, dan turun disana. Sebelumnya dia merapihkan pakaiannya dahulu, lalu menuju rumah pohon itu. Disana tidak ada siapa pun. Dia naik kerumah pohon dan duduk disana. Dia akan menunggu wanita itu datang.

   Dilain tempat, ternyata Fadha tengah sibuk, ternyata ayahnya dipindah tugaskan lagi. Kali ini ia akan ikut bersama ayahnya ke Cornwall, UK. Dia sibuk mengepak barang , dia takut seperti waktu itu, ada barangnya yang tertinggal. Dia hampir lupa akan janji nya untuk kerumah pohon hari itu. Saat melihat berita One Direction di televisi ia terkejut, dia hari ini harus kerumah pohon. Dia bergegas pergi, sebelum ayahnya datang, "Mau kemana?" tanya ayah. "Aku ingin kerumah pohon, ayah," jawabku. "tempat kau sering bermain dulu? untuk apa kau kesana, tolong bantu ayahmu ini dahulu," kata ayah lagi, dan akhirnya Fadha mengurungkan niatnya untuk berangkat, tak terasa hari itu dia membantu ayahnya hingga pukul 5 sore.
Dia tak memikirkan lagi ayahnya, dia takut jika Niall benar ada dirumah pohon. Dia segera menghentikan taksi lalu pergi.

   Niall sudah menunggu hingga jam 5 sore, handphonenya berdering untuk ke-10 kalinya. Paul menyuruhnya pulang, mereka harus bergegas karena besok mereka akan pulang. Dia menatap keluar, apa tulisan itu bohong? apa dia tidak akan kemari? pikir Niall. Dia menatap kadonya dan meletakannya di meja dekat dinding terukir itu. Dan Dia pulang.

   Fadha berhenti di jalan Alpen, dia melihat baru saja ada taksi pergi dari tempat itu. Dia tak berfikir , bahwa itu sebenarnya Niall. Dia berlari dan sampai dirumah pohon. Sepi, hanya itu. Dia menaiki rumah pohon itu dan melihat tak ada Niall. Mungkin dia terlalu berharap, "mana mungkin dia kemari," bisiknya. Namun ada satu hal yang menarik, ada sebuah benda asing didalam ruangan itu, ia berjalan menghampiri meja, dan melihat ada kado disana. Dia mengambil dan membukanya. Alangkah terkejutnya Fadha, itu foto foto saat dia dan Niall kecil, saat mereka berebut es krim, dan saat bermain di taman. Fadha terduduk, matanya mulai basah, dibalik foto tersebut ada sebuah kotak kecil, dia membukanya dan berisi sebuah cincin dan kertas telipat. Dia membuka kertas itu , Ini intukmu, aku senang bisa bertemu dengan mu lagi, tapi mungkin juga tidak. Apa kau kemari? Aku menunggu mu disini sejak pagi, cincin ini untukmu, besok aku sudah harus pergi. Aku tak tahu wajahmu, tapi aku tahu cincin yang aku berikan padamu. Saat kita bertemu nanti aku harap kau menggunakan cincin ini . Niall

    Selesai membacanya, ia menangis. Niall tadi disini, dia senang sekaligus sedih. Dia memakai cincin itu dan berharap mereka bisa bertemu lagi, ditengah kesibukan mereka..


continue..

0 komentar:

Posting Komentar

 

Behind The Door Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang